Ekaandrisusanto's Blog

Just another WordPress.com weblog

Cianjur Enchantment – Gunung Padang Archaeological Site

with 58 comments

gunung-padang-foto-hendijo

 

gunungpadang02

Gunung Padang

is a megalithic site located in Karyamukti village, Cianjur regency, West Java Province of Indonesia, 50 km south-west of the city of Cianjur or 6 kilometers from Lampegan station. It is the largest megalithic site in South-Eastern Asia.

The existence of the site is mentioned in Rapporten van de Oudheidkundige Dienst (ROD, “Report of the Department of Antiquities”) in 1914. The Dutch historian N. J. Krom also mentioned it in 1949. Employees of National Archeology Research Center visited the site in 1979 for a study of archaeology, history and geology.

Located at 885 meters above see level, the site covers a hill in a series of terraces bordered by retaining walls of stone that are accessed by successive steps (about 400 andesit steps = 95 meters). It is covered with massive rectangular stones of volcanic origin. Local people consider the place as sacred and believe the site as a result of King Siliwangi attempt to build a palace in one night. The asymmetric Punden Berundak is facing up to northwest, to Mount Gede,[1] meaned constructed for the purpose of worship and built in a position that has been noticed geomantic and astromantic factors. Based on megalith shape the site is built in 1,500 years Before Christ.[2]

The villages closest to the site are Cimanggu, Ciwangun and Cipanggulakan. Two routes are possible to get there:

  • From Sukabumi to Cianjur: From Warungkondang to Cipadang, Cibokor, Lampegan Pal Dua, Ciwangin, Cimanggu.
  • From Cianjur to Sukabumi: From Sukaraja to Cireungas, Cibanteng, Rawabesar, Sukamukti and Cipanggulaan.

 

Gunung Padang Archaeological site is located in Gunung Padang and Panggulan area at Karyamukti village, Campaka, Cianjur. It is the biggest megalithic site in South East Asia. People around the location believe that the place is an effort  of the sovereign of Siliwangi in building a palace on  one night.

The existence of this site was written on the report of Rapporten van de oudheid kundigen Dienst  (ROD) in 1914, also reported by NJ. Krom, in 1949. In 1979 the officials of Ditlinbinjarah, Pulit Arkenas observed the area. By that time, the research  of  Gunung Padang archaeological, historically, and geological.

This site is located 50 km from Cianjur. It’s a kind of holy   place which stairs as  ways  to  reach up. All of the area is contain of stones of massive volcanic rectangular. Those stone blocks spread and almost cover the top  mount Padang area. The local people of surrounding  area named some stones like Kiai Giling Pangancingan table, Eyang Bonang chair, Jojodog  Eyang Swana, Syeh Suhaedin alias Syeh Abdul Rusman, Stairs of Syeh Marzuki, and Syeh Abdul Fukor stone.

2012 survey

A serious survey is conducted in 2012 gave us many new things:[3][4]

  • The site is 6,500 years by carbon radiometric dating in 3 to 4 meters below the surface (12,500 years in 8 to 10 meters below the surface) and the artefacs at the surface is about 4,800 years
  • Based on geoelectric, georadar and geomagnet at least up to 15 meters from the surface there are construction with big chambers, while a small part of small chamber when is tested fill in with uniform sand.
  • Not as south side with 5 stone terraces, in east side has 100 stone terraces with width and height 2×2 meters, in west side there are also stone terraces but is still covered by soil and bush, in north side besides 1,5 meter-wide stair there also terraces
  • The site area is approximately 25 hectares (Borobudur Temple is only 1.5 hectares)
  • Wall side construction of terraces is similar with Machu Pichu in Peru
 

Situs arkeologi Gunung Padang di Kabupaten Cianjur belum tentu diketahui semua orang. Padahal, situs megalitik ini, dengan luas 3 ha, diklaim sebagai situs megalitik terbesar di Asia Tenggara. Tentu sangat disayangkan bila kita tak mengenalnya. Kabupaten Cianjur berkehendak ingin menjadikan situs ini sebagai andalan tujuan wisata sekaligus pendidikan.

Sabtu 19 Februari 2011 yang lalu, bersama sekitar 60 orang saya mengunjungi situs ini dalam acara “jajal geotrek Gunung Padang”. Para peserta acara ini berasal dari berbagai kalangan dan profesi di masyarakat dan pemerintah daerah. Jajal geotrek ini diorganisasi Truedee Publishing, Bandung dengan pemandu lapangan (interpreter) berasal dari kalangan geologist (Pak Budi Brahmantyo ITB), archaeologist (Pak Lutfi Yondri dari Balai Arkeologi) dan budayawan (Pak Lucky Hendrawan, sekolah seni Bandung). Saya diajak penyelenggara jajal geotrek ini untuk mengamati situs ini dan barangkali bisa memberikan penafsiran bersifat ‘multidimensi’.

gunungpadang02Rombongan berangkat dari Bandung menggunakan bus dan kereta api ekonomi. Rombongan bertemu dengan peserta dari luar Bandung (Jabodetabek) di kantor Dinas Pariwisata dan Budaya Cianjur. Rombongan jajal geotrek Gunung Padang menggunakan bus tanggung dan berbagai kendaraan jeep dan sejenisnya serta motor berangkat dari Cianjur menuju Warungkondang-Lampegan. Kondisi jalan sampai Lampegan bervariasi dari buruk-bagus.

Setelah mengunjungi terowongan historis rel kereta api dan stasiun Lampegan yang dibangun pada 1879-1882, rombongan menuju target utama yaitu situs Gunung Padang. Jalan ke arah situs ini merupakan areal perkebunan teh dan karet. Kondisi jalan terlalu berbahaya untuk bus, maka hanya kendaraan jeep dan sejenisnya serta motor yang bisa meneruskan sampai di lokasi situs.

Situs Gunung Padang terletak di puncak sebuah bukit, untuk mencapainya dari dasar, maka harus meniti tangga curam setinggi 95 meter terbuat dari tiang-tiang batuan andesit yang ditidurkan sebanyak hampir 400 anak tangga. Tentu saja ini melelahkan, membuat dada sesak dan kaki pegal. Tetapi kelelahan itu terbayar dengan betapa menakjubkannya pemandangan di atas ke sekeliling bukit dan bangunan situs megalitiknya sendiri. Di pelataran situs megalitik ini, para peserta mendengarkan para interpreter menjelaskan situs ini dari berbagai pendekatan keilmuan, berdiskusi, juga melihat-lihat ribuan tiang-tiang batu andesit basaltik dan basal membentuk tiang-tiang bersisi empat atau lima yang disusun sedemikian rupa untuk berbagai fungsi.

Semua bangunan megalitik di seluruh dunia yang dibangun pada masa prasejarah (mis.: Piramida, Mesir dan Stonehenge, Inggris) atau masa sejarah (Machu Picchu, Peru) dibangun dengan mempertimbangkan posisi “geomantik” (posisi bangunan terhadap unsur-unsur alam di Bumi seperti gunung dan mata angin) atau “astromantik” (posisi bangunan terhadap garis edar rasi-rasi bintang, planet atau Matahari). Untuk keperluan meneliti posisi geomantik situs Gunung Padang ini saya membawa kompas orientasi Sunto dan GPS tipe 60CSx yang akan dipakai untuk mempelajari lokasi, ketinggian dan orientasi situs ini terhadap arah mataangin dan semua gunung/bukit di sekitarnya.

gunung-padang-foto-hendijoSebelum berangkat ke sini, saya juga sudah melakukan pemrograman astronomik menggunakan software ‘planetarium’ untuk melihat peta langit saat situs ini dibangun. Software ini memungkinkan pelacakan peta langit ribuan tahun ke masa lalu. Ini saya lakukan untuk melihat posisi astromantik situs Gunung Padang.

Situs Gunung Padang merupakan Punden Berundak yang tidak simetris, berbeda dengan punden berundak simetris seperti Borrobudur, juga berbeda dengan punden berundak simetris lainnya yang ditemukan di Jawa Barat seperti situs Lebak Sibedug di Banten Selatan. Sebuah punden berundak tidak simetris menunjukkan bahwa pembangunan punden ini mementingkan satu arah saja ke mana bangunan ini menghadap.

Lokasi situs Gunung Padang berada di titik 06°59,522′ LS dan 107°03,363 BT. Situs Gunung Padang terdiri atas lima teras (tingkatan). Dasar situs terdapat di ketinggian 894 m dpl, data setiap teras adalah sebagai berikut:

1. teras pertama berada pada ketinggian 983 m dpl, arah teras menghadap ke azimut 335° UT,
2. teras kedua berada pada ketinggian 985 m dpl, arah teras menghadap ke azimut 337° UT,
3. teras ketiga berada pada ketinggian 986 m dpl, arah teras menghadap ke azimut 335° UT,
4. teras keempat berada pada ketinggian 987,5 m dpl, arah teras menghadap ke azimut 330° UT,
5. teras kelima berada pada ketinggian 989 m dpl, arah teras menghadap ke azimut 345° UT.

Data koordinat GPS untuk setiap teras ada, tidak saya sertakan di sini karena terlalu detail, tetapi dari teras 1-5 tersusun dari utara ke selatan.

Berdasarkan data di atas, tinggi punden berundak situs Gunung Padang adalah 95 meter dengan arah utama teras menuju utara baratlaut dengan rata-rata azimut 336,40 ° UT. Seluruh teras situs Gunung Padang ini mengarah kepada Gunung Gede (2950 m dpl) yang terletak sejauh sekitar 25 km dari situs ini.

Bahan bangunan pembuat situs adalah batu-batu besar andesit, andesit basaltik, dan basal berbentuk tiang-tiang dengan panjang dominan sekitar satu meter berdiameter dominan 20 cm. Tiang-tiang batuan ini mempunyai sisi-sisi membentuk segibanyak dengan bentuk dominan membentuk tiang batu empat sisi (tetragon) atau lima sisi (pentagon). Setiap teras mempunyai pola-pola bangunan batu yang berbeda-beda yang ditujukan untuk berbagai fungsi. Teras pertama merupakan teras terluas dengan jumlah batuan paling banyak, teras kedua berkurang jumlah batunya, teras ke-3 sampai ke-5 merupakan teras-teras yang jumlah batuannya tidak banyak.

Situs Gunung Padang pertama kali dilaporkan keberadaannya oleh peneliti kepurbakalaan zaman Belanda: N.J. Krom. Laporan pertama tentang Gunung Padang muncul dalam laporan tahunan Dinas Purbakala Hindia Belanda tahun 1914 (Rapporten van den Oudheidkundigen Dienst in Nederlandsch-Indie). N.J. Krom tidak melakukan penelitian mendalam atasnya, hanya menyebutkan bahwa situs ini diperkirakannya sebagai sebuah kuburan purbakala. Situs ini kemudian dilaporkan kembali keberadaannya pada tahun 1979 oleh penduduk setempat kepada penilik kebudayaan dari pemerintah daerah. Sejak itu, situs ini telah diteliti cukup mendalam secara arkeologi meskipun masih menyisakan berbagai kontroversi. Para ahli arkeologi sepakat bahwa situs ini bukan merupakan sebuah kuburan seperti dinyatakan oleh Krom (1914), tetapi merupakan sebuah tempat pemujaan.

Pengamatan di lapangan; pengukuran posisi, ketinggian dan azimut setiap teras; pengolahan data posisi situs menggunakan program astronomi (”arkeoastronomi); memperhatikan semua keterangan para interpreter serta diskusi-diskusi dengan para peserta; membawa saya kepada sebuah kesimpulan yang pada intinya adalah bahwa situs megalitikum Gunung Padang adalah sebuah situs megalitikum prasejarah yang dibangun untuk keperluan penyembahan dan dibangun pada posisi yang telah memperhatikan geomantik dan astromantik.

Tentang umurnya, ada yang berpendapat bahwa situs ini dibangun pada masa Prabu Siliwangi dari Kerajaan Sunda sekitar abad ke-15 karena ditemukan guratan senjata kujang dan ukiran tapak harimau pada dua bilah batu. Tetapi para ahli arkeologi berpendapat bahwa situs ini umurnya adalah 1500 SM berdasarkan bentuk monumental megalit dan catatan perjalanan seorang bangsawan dari Kerajaan Sunda, Bujangga Manik , yang semasa dengan Prabu Siliwangi, yang menulis bahwa situs ini sudah ada sebelum Kerajaan Sunda. Dan, tidak mungkin Bujangga Manik tidak tahu kalau situs ini dibangun oleh Kerajaan Sunda sebab ia pun seorang bangsawan dari Kerajaan Sunda. Tidak ditemukannya artefak berupa manik-manik atau peralatan perunggu menyulitkan penentuan umur situs ini. Kebanyakan artefak megalitik di Indonesia dan Asia Tenggara ditemukan pada saat Kebudayaan Dongson (500 SM) berlangsung (Sukmono, 1977, 1990).

Situs megalitikum Gunung Padang telah dibangun dalam harmoni geologi sebab ia dibangun memanfaatkan sebuah bukit punggungan/puncak lava andesit basaltik dan lava basaltik berumur Pliosen (2,1 juta tahun, lihat peta geologi lembar Cianjur – dipetakan oleh Mang Okim, 1973, direvisi 2003 dan lembar Sindangbarang) yang terbuat dari tiang-tiang batuan andesit dan basal yang telah terlepas secara alami karena retakan oleh pendinginan lava (kekar tiang, columnar jointing). Batu-batu tiang ini kemudian ditambang oleh manusia pada zaman itu untuk membangun punden berundak-undak.

Situs megalitikum Gunung Padang telah dibangun dalam harmoni geomantik untuk tujuan religiositas berupa penyembahan Sang Hyang atau sang penguasa alam saat itu yang oleh manusia pada masa itu diyakini bermukim di puncak Gunung Gede. Gunung dalam kosmologi agama purba Jawa adalah personifikasi pemberi dan pengambil (Magnis-Suseno, 2006). Ia pemberi kesuburan tanah yang menumbuhkan tanaman untuk dimakan, tetapi ia juga adalah sang pengambil yang letusannya bisa membinasakan siapa saja. Maka gunung harus disembah agar ia tak marah dan selalu memberi berkah. Bahwa situs ini dipakai untuk tempat penyembahan dengan orientasi sang penguasa di Gunung Gede dibuktikan oleh kelima teras situs ini dari yang paling rendah (teras 1) sampai yang paling tinggi (teras 5) selalu diarahkan ke Gunung Gede yang posisinya berada pada arah azimut rata-rata 336,40 ° UT. Di teras 2 terdapat dua menhir dan satu dolmen kecil yang kelihatannya dipakai untuk duduk, dan itu tepat
mengarah ke puncak Gunung Gede. Arah azimut rata-rata ini pun membentuk kelurusan dengan semua bukit/gunung yang ada di sekitar Gunung Padang yaitu : Pasir Pogor, Gunung Kancana, Gunung Gede, Gunung Pangrango.

Situs Gunung Padang pun secara geologi berada pada area yang secara kegempaan cukup aktif, yaitu tidak jauh dari Sesar Cimandiri. Sesar Cimandiri adalah sesar besar yang memanjang dari Teluk Pelabuhanratu sampai sekitar Padalarang. Bila ada pengaktifan gaya geologi di sekitar Teluk Pelabuhanratu atau Jawa Barat Selatan, maka sesar ini sering menjadi media penerus gaya goncangan gempa. Beberapa menhir yang terguling dan patah di area situs ini diperkirakan diakibatkan gempa. Pembangunan situs ini juga, terutama di teras 1 telah cukup memperhatikan masalah kelabilan area ini yaitu dengan cara menyusun tiang-tiang batu secara mendatar dan saling menumpuk untuk penguatan. Dalam hubungannya dengan penyembahan, situs ini pun dapat dibangun untuk maksud agar manusia dijauhkan dari bencana gempa atau gunungapi yang memang sumber-sumbernya tidak jauh dari Gunung Padang.

Tidak seperti banyak banyak situs megalitikum lainnya (seperti Piramida, Stonehenge, Machu Picchu) yang dibangun untuk menyembah atau mengindahkan (dewa) Matahari, situs Gunung Padang dibangun untuk diorientasikan seluruhnya kepada Gunung Gede. Ini nampak dari pola bangunan punden berundaknya yang asimetris, tidak dibangun simetris ke semua sisi seperti Candi Borrobudur, tetapi hanya ke satu sisi, yaitu Gunung Gede. Dengan demikian, Gunung Gede menempati posisi geomantik yang sangat kuat bagi situs Gunung Padang.

Yang unik dari situs megalitik Gunung Padang adalah ditemukannya bilah-bilah batuan yang diperuntukkan sebagai alat musik. Ini adalah penemuan pertama di Indonesia. Dahlan dan Situngkir (2008) dari Bandung Fe Institute berbekal alat perekam dan analisis Fourier transform pernah meneliti musikologi situs ini dan menyimpulkan bahwa terdapat tiga bilah batu yang bisa mengeluarjan nada musik dengan dentingan (pitch) berfrekuensi dari 2600-5200 kHz selaras dengan nada-nada f”’, g”’, d”’, a”’. Saya mengambil batu basal kecil dan memukul-mukulkannya ke alat musik batu ini, menakjubkan mendengar batu bisa punya dentingan yang tinggi dan teratur. Dapat dibayangkan bahwa manusia pada zaman dahulu ini melakukan penyembahan dengan iringan musik-musik batu. Menurut cerita, konon penduduk kampung di bawah situs ini masih suka mendengarkan riuh musik dari bukit ini pada malam-malam tertentu.

Secara astronomis, situs Gunung Padang pun mempunyai harmoni dalam naungan bintang-bintang di langit. Analisis astronomi menggunakan program ‘planetarium’ menunjukkan bahwa posisi situs ini pada pada masa prasejarah (pemrograman dilacak sampai ke tahun 100 M) berada tepat di bawah bagian tengah lintasan padat bintang di langit berupa jalur Galaksi Bima Sakti. Dan, lokasi situs Gunung Padang pun di sisi atas dan bawah kakilangitnya masing-masing ‘dikawal’ oleh dua rasi yang merupakan penguasa dunia bawah (Bumi) yaitu rasi serpens (ular) dan dunia atas (Langit) yaitu rasi aquila (elang). Secara kosmologis, para pembangun situs ini telah memperhatikan tatalangit di atasnya. Bila situs ini benar dibangun pada masa prasejarah, pembangunannya adalah ras Austronesia yang merupakan pendatang-pendatang pertama di Indonesia. Mereka melintasi Nusantara dari tanah asalnya dengan cara berlayar, dan penguasaan ilmu perbintangan/falak adalah salah satu hal
mutlak dalam pelayaran antarpulau. Mungkin juga bahwa situs ini digunakan untuk menjadi tempat pengamatan bintang pada masa lalu.

Situs Gunung Padang, situs prasejarah megalitik yang menurut beberapa sumber merupakan situs megalitik terbesar di Asia Tenggara, terletak di Kabupaten Cianjur, ternyata sarat makna yang melibatkan faktor geologi, arkeologi, religiositas, dan astronomi yang dibangun dalam harmoni bumi dan langit.

Tak sulit mencapai situs ini, hanya perlu niat. Jangan kalah dengan turis2 mancanegara yang saya lihat kemarin itu ternyata ada juga yang sampai ke Gunung Padang. Ketika meninggalkan lokasi ini, saya pun melihat dua fotomodel nan ayu duduk di atas dolmen di antara bilah-bilah menhir dan berfoto ria.. Unik sekali menjadikan situs megalitik sebagai latar pemotretan…Hm.

Bila ingin melihat bahwa situs ini duduk manis tepat di bawah riuh milyaran bintang bagian tengah Galaksi Bima Sakti, dan dikawal rasi serpens dan aquila, yang masing2 mewakili dunia bawah dan atas, datanglah ke sini pada malam-malam yang cerah di bulan Juli. Pemandangan pada saat malam ber-Purnama pun mestinya tak kalah eksotisnya. Mudah2-an pula kita bisa mendengarkan alunan musik megalitik…2500-3500 tahun yang lalu.

Demikian catatan dan penafsiran ‘multidimensi’ saya melibatkan geologi, arkeologi, religiositas, dan astronomi atas situs Gunung Padang. Semoga bermanfaat.

Written by EKA SUSANTO

Juni 1, 2010 pada 4:39 am

Ditulis dalam Educations & sains

Tagged with

58 Tanggapan

Subscribe to comments with RSS.

  1. […] 1 via SnoopDogg.com) (Photo 2 via WordPress.com) (Photo 3 via Salon.com) (Photo 4 via WordPress.com) (Photo 5 via NewsGroper.com) By Miguelina Nunez Jul 1, 2010 1:26 […]

  2. pantek,,,,

    dmna li na ne??

    ade

    Juli 21, 2010 at 3:26 pm

  3. yg fb brpa’n gan? blina gmn?

    ngesot

    Agustus 21, 2010 at 3:50 am

  4. ouki: silakan kirim alamt dan nomer anda sebelum melakukan transaksi.

    eka andri susanto

    September 1, 2010 at 3:02 am

  5. belinya dmn

    choki

    September 7, 2010 at 3:21 pm

  6. yang kayak asli tu praktis nggk nyimpennya????

    choki

    September 7, 2010 at 3:23 pm

  7. dimana……..sih penjualnya……..????????

    boleh juga buat koleksi……..

    mohon infonya….thx……..

    minat juga......

    September 9, 2010 at 1:12 pm

  8. ok bgt gan…
    brpan ini??
    mau lah gw ..
    enak !!!

    ucus

    September 14, 2010 at 8:46 pm

  9. jika berminat silakan hubungi nomer hape saya. 083849399400

    eka andri susanto

    September 17, 2010 at 1:03 am

  10. jualannya……serius gak sih bos……..????????

    di sms gak dibalas….website.kagak jelas.juga……….

    ya…….yang mau beli juga jadi ragu2……..jangan jangan kena tipu…………

    payah………..

    minat juga......

    September 21, 2010 at 1:18 pm

    • sory bro.. aku juga sibuk sm kerja anku.. jadi usaha jualan di web site ini adalah pekerjaan sampinganku..

      eka andri susanto

      September 24, 2010 at 5:10 am

      • langsung aja…..kasih tau…cara transaksinya……….kirim duit.ke rek siapa??????.no……berapa???????
        konfirmasi ke mana…….???????kan pembeli.jadi tinggal.tunggu aaja…….barangnya sampai……..

        profesional.dikit..dong.bossssssssss

        minat juga......

        September 24, 2010 at 1:48 pm

  11. aku minat yang gambar kedua dari bawah.yang pakai.baju abu abu………

    tolong dibantu.bosssssss…………

    minat juga......

    September 24, 2010 at 1:50 pm

  12. mna tu alamatx…..gue tertarik

    bolodewo

    Oktober 16, 2010 at 5:04 pm

  13. gue tertarik gan…bisa kash pricelistx?

    sultan

    November 12, 2010 at 6:15 am

  14. saya tertarik buanget neh….. yang kayak asli gituan

    abraham

    November 13, 2010 at 8:21 pm

  15. yang asli silikon harga brapa???? minat carinya dimana??? asal dari mana?? bales via e-mail ya????

    reza

    Desember 2, 2010 at 1:39 pm

  16. klo di padang da

    bhoim

    Desember 13, 2010 at 5:45 am

  17. balas via fb ya

    bhoim

    Desember 13, 2010 at 5:45 am

  18. Lumayan buat gantiin pembantu dirumah.

    Alon-alon

    Desember 15, 2010 at 4:04 pm

  19. Lumayan buat gantiin pembantu dirumah..

    Alon-alon

    Desember 15, 2010 at 4:07 pm

  20. wah boleh tu berapa harganya

    eki saputra

    Januari 26, 2011 at 7:38 am

    • lewat sms aj bro..

      garuda troops

      Februari 11, 2011 at 1:07 pm

      • harganya berapa bro yg dari jepang?

        dony

        September 22, 2011 at 6:47 am

      • tolong informasi harganya di e-mailkan k saya y, biar saya jg bisa bantu nawarin k temen2, banyak yg mau koq. trims

        dony

        September 22, 2011 at 6:48 am

  21. hebat benar..

    grosiran pakaian anak

    Mei 10, 2011 at 4:50 pm

  22. Kalo mau pilih2 boleh dong langsung ke toko apa langsung ketempat tinggal anda.

    toyo

    Mei 19, 2011 at 10:10 am

  23. gan nomor telphonya berapa..?

    Dian Leaderz Nervouz

    Juni 14, 2011 at 7:30 am

  24. saya kirim lewat email aj.

    garuda troops

    Juli 4, 2011 at 3:26 am

  25. Coli itu gapapa gan.. malah bisa bikin kita awet muda.. menurut penelitian dari beberapa ahli di jepang, cairan semen pada air mani mengandungh zat eksetrat yang kuat. dan zat ini bisa membuat percepatan sel2 baru dan peremajaan pada sel2 yang sudah tua/mati.. dan kesimpulannya, COLI itu sehat gan.. apalagy dilakukan tiap hari.. check it out..

    gresik troops army

    Agustus 19, 2011 at 2:28 am

  26. bisa dilipat bro soalnya terbuat dari bahan serat karbon. elastis dan tahan lama.

    gresik troops army

    September 22, 2011 at 3:04 am

  27. ada yg bisa dikirim ke papua kah,..?

    mbahkhum

    Oktober 11, 2011 at 10:07 am

    • bisa dikirim ke palembang g cuy,.?

      unkers

      Januari 24, 2012 at 4:29 pm

  28. ya Allah.. bukankah Allah telah menciptakan umatnya itu berpasang-pasangan… klo mank nafsu tak tertahan lagi… cepatlah menikah !!! itu lebih mendapat pahala gan…..

    hijib allah

    Januari 25, 2012 at 4:03 pm

  29. masalahnya klo nikah tanggung jwabnya besar bos …dari pada melacur yg dpet dosa

    any

    Februari 1, 2012 at 9:59 am

  30. dimana ada di jual

    akso

    Februari 27, 2012 at 8:45 am

  31. ini bner bsa ongkir ga gan

    aneh

    Maret 21, 2012 at 9:27 am

  32. ikh aku aku liat-nya malah ngeri, mendink main2 ma pacarku aja 🙂

    arke

    Maret 24, 2012 at 4:19 pm

  33. mantap tuh gan…….brpe hrga satuannye gan??

    zieepo

    Maret 25, 2012 at 4:56 am

  34. Yg silicon rubber bs di limpet ga Bos? Brp harga nya bisa milia ga? Jualan Dimana? Harga berapa? Bales ke email gw Aja ya. Muchlismucca@yahoo.co.id.

    Mucca

    April 30, 2012 at 6:05 am

  35. Hello my friend! I want to say that this post is awesome,
    great written and include approximately all important infos.

    I’d like to peer extra posts like this .

    celebs without makeup

    Juni 13, 2013 at 3:30 am

  36. My partner and I absolutely love your blog and find nearly all of your post’s to be precisely what I’m looking for.
    Would you offer guest writers to write content available for you?
    I wouldn’t mind writing a post or elaborating on some of the subjects you write related to here. Again, awesome blog!

    sleep apnea

    Juni 27, 2013 at 12:29 am

  37. I’m curious to find out what blog platform you happen to be working with? I’m having some small security issues
    with my latest site and I would like to find something more
    safeguarded. Do you have any solutions?

    celebs without makeup

    Juni 29, 2013 at 6:01 pm


Tinggalkan Balasan ke gresik troops army Batalkan balasan